0

The Real "Happiness in Diversity"


asik ya kalo semua orang di Indonesia kayak begini...

Berbeda dari tempat ibadah di daerah lain yang biasanya saling berjauhan – seolah menggambarkan kekurang harmonisan antarpemeluknya. Di Lamongan, tepatnya Desa Balun, Kecamatan Turi-Lamongan berdiri tiga rumah ibadah dari tiga agama berbeda yang saling berdekatan. Tak heran jika Balun dikenal sebagai “Kampung Pancasila” atau desa tri kerukunan, lantaran harmoninya hubungan dan toleransi tinggi ketiga pemeluk agama.

Tak hanya bangunannya saja yang berdiri berdekatan, masing-masing pemeluk agama yang beribadah di Masjid Miftahul Huda, Pura Sweta Maha Suci, dan Gereja Jawi Wetan Jemaat Balun, juga menjalin keakraban satu sama lain. Saling hormat diekspresikan di kehidupan sehari-hari, utamanya saat hari-hari besar pemeluk lain, salah satunya seperti di bulan suci umat Islam, Ramadan sekarang ini – umat Hindu yang biasa beribadah pukul 19.00 WIB misalnya, dengan kesadaran dan toleransi berkenan mengubah jadwal ibadahnya sebelum jadwal berbuka puasa tiba. Karena pada pukul 19.00 WIB umat Islam sedang menjalankan salat tarawih.

Dengan toleransi yang terjalin selama ini pengurus Takmir Masjid, Titis Suparno kepada Detiksurabaya Kamis (26/8/2010), mengaku bangga dan tak berlebihan rasanya jika desa Balun dijadikan contoh tauladan bagi kerukunan umat beragama di Indonesia. “Kami saling menghormati dengan menjaga perasaan beragama masing-masing orang,” kata Titis.

Desa Balun menjadi bukti bahwa kemajemukan bukanlah satu hal negatif yang dapat memecah bangsa ini. Keragaman yang terjalin justru menjadi bukti bahwa kemajemukan adalah kekayaan bangsa ini yang patut dilestarikan dan bukan hanya keniscayaan semata.

Keragaman keyakinan warga Desa Balun sudah terjalin sejak lama. Dikotomi mayoritas-minoritas yang kerap didengung-dengungkan sedikit orang yang membenci keberagaman dan hanya mendambakan keseragaman tak pernah menjadi masalah di desa Balun. Meskipun 1.500 kepala keluarga, atau sekitar 75 persen warga beragama Islam, 15 persen beragama Kristen dan sepuluh persen sisanya beragama Hindu, kerukunan, keharmonisan dan toleransi tetap terjalin.
sumber : detik.com

0 komentar:

Post a Comment

Back to Top